Subuhku
Subuhku,rebahkan
rindu ini di atas langit.Biarkan ia terbang bersama awan, mengintip fajar,
mengikuti setiap garis cahaya matahari di balik sana. Jika dengan Bismillah ia menjadi
tenang, tenangkanlah! Bawalah ia dalam puncak kenikmatan yang kudus menderas lafadz-lafadz
jalalah. Jika ia harus terdampar, maka tepikan ia di sebuah pulau yang
tanamannya menjulang dalam dzikir ilah. Hidupkan rindu ini dalam kekhusukan daun-daun,
pada kokok ayam yang tak bosan-bosannya membangunkan setiap jiwa yang kelelahan.
Oh Subuhku, telah lelah tubuh ini berjalan
seharian. Mencari hikmah, menggapai puncak taubat, menyesali dosa yang tak kunjung
tamat. Akulah anai yang terbang tanpa tujuan. Bergerak mengikuti angin kehidupan
yang kadangkala membawaku pada rimba kesesatan. Bimbingaku, bawa aku dalam kesejukan
embun, kedamaian yang diisyaratkan pepohonan, ketenangan yang tersirat pada gumpalan
awan. Hidup hanyamengingatkanku akan penyesalan-penyesalan. Mataku juling karena
selalu melihat ke belakang. Tanganku timpang sebab api kegelisahan yang tak kunjung
padam. Aku terbakar.Aku terkapar. Rengkuh Aku sebelum pagi mengisahkan sosokku sebagai
tiada.
Subuhku, apa yang hendak kau isyaratkan
kepadaku, sampaikanlah! Jangan kau sembunyikan dengan bahasa yang rahasia. Sebab
aku si buta yang ingin melihat cahaya, si bisu yang ingin berbicara, si tuli yang ingin mendengar, si pincang
yang ingin berjalan,. Akulah rindu yang ingin dipertemukan dengan kekasihnya.(1/10/13.DS)
0 komentar:
Posting Komentar