Rabu, 21 Agustus 2013

Tafsir Tarbawi



Book Review
Judul                : Tafsir Tarbawi: Kajian Analisis dan Penerapan Ayat-ayat Pendidikan
Pengarang        : Dr. Rohimin M.Ag
Penerbit           : Yogyakarta, Nusa Media
Jilid/halaman   : satu jilid, ix + 120 halaman
Cetakan  I        : Juni 2008
ISBN               : 979-1305-17-4
            Buku ini merupakan tafsir tematik yang bernuansa pendidikan. Didalamnya dibahas tentang ontologi pendidikan yang meliputi pengertian, tujuan, strategi, metode, objek ,subjek pendidikan. Rohimin juga menjelaskan empat macam metode yang digunakan al-Qur’an dalam mendidik umat manusia.  Diantaranya, metode hiwar Qur’an dan Nabawi, metode kisah Qur’an dan Nabawi, Metode perumpamaan, dan metode teladan. Beliau juga tidak luput menjelaskan serta bagaimana pandangan al-Quran tentang pendidikan agama pada anak usia dini serta sebagai tambahan Rohimin menjelaskan pendidikan moral dalam ibadah qurban.
Prinsip-prinsip Penafsiran
·         Menjelaskan arti kata (mufradat). Dalam hal ini, Rohimin banyak merujuk kepada Tafsir al-Maraghi dan Tafsir Jalalain.
·         Mencantumkan asbab al-nuzul jika ada. Rujukan yang ia pakai hanya sebatas pada asbab al-nuzul karya Qamaruddin Shaleh (1994).
·         Menjelaskan maksud atau kandungan (tafsir) ayat. Dalam menafsirkan Rohimin banyak merujuk kepada terjemah singkat Tafsir Ibn Katsir, Salim Bahreisy.
Contoh Penafsiran
            Pertama kali, Rohimin mencantumkan ayat al-Qur’an yang akan ditafsirkan. Misalnya surat hud ayat 61:
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
Artinya:
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
ثَمُودَ                   : kaum Tsamud
مَا لَكُمْ                 : sekali-kali tidak ada bagi kamu
إِلَهٍ غَيْرُهُ                : Tuhan selain Dia (Allah)
أَنْشَأَكُمْ                : Menciptakan kamu
وَاسْتَعْمَرَكُمْ            : menjadikan kamu sebagai pemakmur
فَاسْتَغْفِرُوهُ             : lakukanlah permohonan ampunan kepada Allah
تُوبُوا                   : bertaubatlah
قَرِيبٌ                  : amat dekat (rahmat Allah)
مُجِيبٌ                 : memperbenarkan doa hamba[1]
Tafsirnya
            Allah berfirman: “Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud seorang Rasul, ialah saudara mereka sendiri Shaleh, yang berseru kepada mereka agar hanya menyembah kepada Allah yang telah menciptakan mereka dari tanah (bumi) dan menjadikan mereka berkuasa diatasnya, mengelolanya untuk kepentingan hidup dan kemakmuran mereka, karenanya, sebagai imbalan, Shaleh berkata kepada mereka, “beristighfarlah dari dosa-dosa kamu yang lalu, kemudian bertobatlah dari melakukan dosa yang akan datang sesungguhnya Tuhanku adalah dekat yang mendengar dosa-dosa hamba-hamba-Nya serta memperkenankannya. Kaum Tsamud tersebut adalah penduduk al-Hijir, sebuah kota terletak antara Tabut dan Madinah.[2]


[1]Rohimin, Tafsir Tarbawi: Kajian Analisis dan Penerapan Ayat-ayat Pendidikan, (Yogyakarta: Nusa Media, 2008), hlm. 3. Dikutip dari Tafsir Jalalain  
[2] Rohimin, Tafsir Tarbawi: Kajian Analisis dan Penerapan Ayat-ayat Pendidikan, hlm. 4. Dikutip dari Terjemah Singkat Tafsir Ibn Katsir.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons