Kitab tafsir ini karya Bachtian surin tahun 1991, kitab
ini terdiri
dari 6 Jilid yang masing - masing jilidnya terdiri dari 5 Juz. Dilengkapi dengan transliterasi huruf ke huruf latin, berikut arti dan
tafsir dari masing-masing
ayat Al-Qur’an. Memudahkan pembaca
dalam memahami isi dan kandungn Al Qur’an. Memuat penggolongan ayat-ayat
berdasarkan permasalahannya yang disusun berdasarkan abjad serta dilengkapi
dengan nama surat, nomor surat & nomor ayat nya. Sudah
ditashih oleh Lajnah pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama RI serta
sambutan sebagai do’a restu dari Menteri Agama Republik Indonesia.
Sebagai
contoh pada bab wasiat dan perwarisan, adapun ayat-ayat yang terdapat di dalam bab ini adalah sebagai berikut:
-
al-Baqarah ayat 180-182, 240
-
an-Nisa’ ayat 7-9, 11-14, 19, 33, 127, 172
-
al-Maidah ayat 106-108
-
al-Anfal ayat 72-75
-
al-Ahzab ayat 6
Dan dalam juz satu sendiri terdiri dari 8 bab
v
Permata terpendam tafsir surat-surat
as-Sajadah, Yasiin, ar-Rahman, al-Waqi’ah, al-Mulk hasil karya T.H. Thalhas
Kitab tafsir terbit pada tahun 2004 dan kitab tafsir ini
terdiri atas dua jilid yang meliputi sepuluh surat-surat pilihan yang terhimpun
dalam majemuk syarif, merupakan surat-surat pilihan (populer) yang paling
sering dibaca oleh umat Islam. Surat-surat tersebut adalah sutrat-surat Yasin,
al-Kahfi, as-Sajadah, al-Fath, ar-Rahman, al-Waqiah, al-Mulk, surat Nuh,
al-Muzammil, dan an-Naba’. Adapun dalam jilid pertama kitab tafsir surat-surat
as-Sajadah, Yasiin, ar-Rahman, al-Waqi’ah, al-Mulk, sengaja penulis susun
urutannya seperti tersebut diatas berdasarkan atas susunan urutan dalam mushaf
al-Qur’an. Dari lima surat tersebut ada 317 ayat yang meliputi masalah kaidah,
turunnya sebelum nabi Muhammad hijrah (Makiyah) kecuali surat ar-Rahmanyang
sebagian besar turunnya sesudah hijrah (Madaniyah).
Adapun tema-tema sentral yang diangkat dan menjadi fokus
surat-surat pilihan ini antara lain adalah:
a.
Al-Qur’an wahyu Allah dari Lahful Mahfud
b.
Penciptaan alam, manusia, jin dan makhluk-makhluk
lainnya.
c.
Umat manusia menjadi tiga golongan: Mu’min, Fasik, dan
Kafir
d.
Peristiwa besar hari kiamat pasti terjadi
e.
Tugas kewajiban para Rasul
f.
Bukti keagungan Allah di seanteroalam semesta
g.
Berbagai macam nikmat Allah yang telah disediakan
h.
Kemenangan para mu’min pada hari kebangkitan
i.
Gambaran penghuni surga dan neraka
j.
Maha kuasa Allah atas segala sesuatu
k.
Hanya Allah SWT yang mengetahui barang yang ghaib
Jadi inti fokus pembicaraan dari semua ayat itu adalah
rukun iman yang berisi yakindan percaya serta beriman kepada Allah dan
Rasul-rasulnya. Kecuali al-Qur’an adalah satu-satunya informasi yang paling
shahihyang harus dan perldi imani sepanjang masa. Sedangkan pada jilid kedua
berikutnya akan memuat surat-surat: al-Kahfi, al-Fath, surat Nuh, al-Muzammil,
dan an-Naba’. Pemilihan surat-surat ini bukan tanpa alasan, surat-surat ini
sengaja dipilih berdasarkan pada kenyataan masyarakat yang sering membaca surat
ini. Sekedar contoh, surat Yasiin menjadi bacaan yang rutin dilakukan oleh
sebagian umat Islam setiap malam Jum’at atau ketika melakukan hajatan
peringatan arwah dan sebagainya.
Melihat realitas masyarakat seperti ini ada sedikit
kegelisahan dan kegundahan dalam hati sang penulis, apakah mereka yang yang
sering membaca surat-surat tadi memahami isinya kandungannya. Bahkan hal itu
akan lebih baik jika membaca surat-surat tersebut sekaligus dapat memahami
isinya dengan baik, karena kita yakin bahwa al-Qur’an bukanlah sekedar bacaan
saja tetapi memuat ajaran petunjuk dan pedoman yang harus dijadikan pegangan
umat dalam hidup dan kehidupannya. Seiring dengan upaya membumikan al-Qur’an
penulis kitab ini mencoba menawarkan kitab tafsir ini yang berisi surat-surat
pilihan tersebut. Sengaja kitab tafsir ini memang diperuntukkan untuk
masyarakat awam, dalam bentuk tulisan dan analisa pembahsan yang sederhana,
lugas dan mudah dicerna oleh semua kalangan.
Kitab tafsir ini terdiri dari 5 surat yang dikupas satu
persatu dan disusun menurut urutan mushaf al-Qur’an. Setiap surat yang dibahas
merujuk kepada kitab-kitab tafsir baik klasik maupun tafsir kontemporer.
Walaupun penulis kitab ini merujuk kepada berbagai tafsir tetapi dalam pembahasannya penulis
menggunakan bahasa yang sederhana sehingga para pembaca tidak menemukan suatu
kesulitan, hal ini sengaja dilakukan untuk memudahkan para pembaca. Setelah
dilakukan analisis ayat perayat dikupas juga tentang asbabun nuzul. Kitab ini
tidak mengupas secara mendalam tentang asbabun nuzul ayat, disini hanya diberikan
sedikit informasi tentang ayat-ayat yang ada asbabun nuzulnya. Selain asbabun
nuzul dibahas juga tentang khulasah dan fadhilah masing-masing surat, penulis
sengaja melengkapi dengan fadhilah untuk memantapkan keyakinan dan keimanan
umat yang sering membaca surat-surat pilihan tersebutdalam berbagai kesempatan,
baik waktu suka maupun duka.
Untuk sekedar meningkatkan usaha pemahaman penafsiran
ayat al-Qur’an dengan ayat-ayat lain dalam kitab Tafsir ini juga diuraikan
sepintas kilas tentang hubungan dan korelasi antara ayat yang terdapat dalam
surat-surat tersebut dengan ayat-ayat lain yang senada dalam surat yang lain.
Dalam hubungan ini munasabah ayat yang penulis cantumkan diantanya menggunakan
kitab Tafsir al-Qur’anul Majid, an-Nur karya Prof TM Hasbi
Ashshidiqie dan The Holy Qur’an: Text, Translation and Commentaru karya
Abdullah Yusuf Ali dari pakistan.
Contoh
penafsiran pada bab al-Qur’an wahyu Allah bukan ciptaan Muhammad
أ)
الم
Alif Laam Miim (Allah lebih mengetahui maknanya)
٢) تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لَا
رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Turunnya al-Qur’an yang tidak ada keraguan didalamnya, langsung dari Allah,
tuhan semesta alam
٣) أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ
بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ
قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
Tetapi mengapa
mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya."
Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi
peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.
Rangkaian
ayat diatas menjelaskan dan mnegaskan bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yan
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dan tidak ada
sedikitpun yang perlu diragukan didalamnya. Al-Qur’an bukan buatan tukang
sihir, tukang tenung, ataupun ahli lainnya dan bukan pula ciptaan Nabi Muhammad
SAW. Ayat-ayat ini pula merupakan bantahan terhadap tuduhan kaum kafir dan musyrik yang mengatakan bahwa al-Qur’an
adalah syair yang digunakan oleh penyihir. Sementara itu, ada juga yang
mengatakan bahwa al-Qur’an hanyalah dongeng purbakala (astirul awwalin) dan ada
pula yang mengatakan al-Qur’an itu adalah ciptaan Muhammad.
Secara
logika mereka tidak layak menuduh Nabi Muhammad sebagai pendusta dan pengarang
al-Qur’an. Mereka mengatakna bahwa Muhammad telah membuat al-Qur’an padahal
mereka mengetahui bahwa seseungguhnya Muhammad adalah Ummiy (tidak
tahu baca tulis), sebelum Muhammad menjadi Rasul, mereka memberi gelar kepadanya
sebagai al-amin (orang kepercayaan) karena mereka sangat percaya kepada
Muhammad. Tetapi mengapa mereka tia-tiba menuduh Muhammad sebagai pembohong dan
gila (majnun). Karena itu Allah SWT menandaskan bahwa segala sesuatu
yang disampaikan Muhammad adalah benar, bahwa al-Qur’an adalah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Muhammad untuk memberi peringatan kepada kaumnya tentang azab
Allah di akhirat yang akan menimpa orang-orang ingkar dan sombong kepada Rasul.
Al-Qur’an berisi pelajaran, pedoman dan petunjuk kebahagiaan ketentraman dan
kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat yang abadi.
Kiranya seperti itulah gambaran penafsiran dalam kitab
ini.
0 komentar:
Posting Komentar