Rabu, 21 Agustus 2013

TAFSIR AD-DZIKRO TERJEMAHAN DAN TAFSIR AL-QUR’AN DALAM HURUF ARAB DAN LATIN KARYA BACHTIAN SURIN




Kitab tafsir ini karya Bachtian surin tahun 1991, kitab ini terdiri dari 6 Jilid yang masing - masing jilidnya terdiri dari 5 Juz. Dilengkapi dengan transliterasi huruf ke huruf latin, berikut arti dan tafsir dari masing-masing ayat Al-Qur’an. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dan kandungn Al Qur’an. Memuat penggolongan ayat-ayat berdasarkan permasalahannya yang disusun berdasarkan abjad serta dilengkapi dengan nama surat, nomor surat & nomor ayat nya. Sudah ditashih oleh Lajnah pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama RI serta sambutan sebagai do’a restu dari Menteri Agama Republik Indonesia.
Sebagai contoh pada bab wasiat dan perwarisan, adapun ayat-ayat yang terdapat  di dalam bab ini adalah sebagai berikut:
-          al-Baqarah ayat 180-182, 240
-          an-Nisa’ ayat 7-9, 11-14, 19, 33, 127, 172
-          al-Maidah ayat 106-108
-          al-Anfal ayat 72-75
-          al-Ahzab ayat 6
Dan dalam juz satu sendiri terdiri dari 8 bab

v  Permata terpendam tafsir surat-surat as-Sajadah, Yasiin, ar-Rahman, al-Waqi’ah, al-Mulk hasil karya T.H. Thalhas

Kitab tafsir terbit pada tahun 2004 dan kitab tafsir ini terdiri atas dua jilid yang meliputi sepuluh surat-surat pilihan yang terhimpun dalam majemuk syarif, merupakan surat-surat pilihan (populer) yang paling sering dibaca oleh umat Islam. Surat-surat tersebut adalah sutrat-surat Yasin, al-Kahfi, as-Sajadah, al-Fath, ar-Rahman, al-Waqiah, al-Mulk, surat Nuh, al-Muzammil, dan an-Naba’. Adapun dalam jilid pertama kitab tafsir surat-surat as-Sajadah, Yasiin, ar-Rahman, al-Waqi’ah, al-Mulk, sengaja penulis susun urutannya seperti tersebut diatas berdasarkan atas susunan urutan dalam mushaf al-Qur’an. Dari lima surat tersebut ada 317 ayat yang meliputi masalah kaidah, turunnya sebelum nabi Muhammad hijrah (Makiyah) kecuali surat ar-Rahmanyang sebagian besar turunnya sesudah hijrah (Madaniyah).
Adapun tema-tema sentral yang diangkat dan menjadi fokus surat-surat pilihan ini antara lain adalah:
a.       Al-Qur’an wahyu Allah dari Lahful Mahfud
b.      Penciptaan alam, manusia, jin dan makhluk-makhluk lainnya.
c.       Umat manusia menjadi tiga golongan: Mu’min, Fasik, dan Kafir
d.      Peristiwa besar hari kiamat pasti terjadi
e.       Tugas kewajiban para Rasul
f.       Bukti keagungan Allah di seanteroalam semesta
g.      Berbagai macam nikmat Allah yang telah disediakan
h.      Kemenangan para mu’min pada hari kebangkitan
i.        Gambaran penghuni surga dan neraka
j.        Maha kuasa Allah atas segala sesuatu
k.      Hanya Allah SWT yang mengetahui barang yang ghaib
Jadi inti fokus pembicaraan dari semua ayat itu adalah rukun iman yang berisi yakindan percaya serta beriman kepada Allah dan Rasul-rasulnya. Kecuali al-Qur’an adalah satu-satunya informasi yang paling shahihyang harus dan perldi imani sepanjang masa. Sedangkan pada jilid kedua berikutnya akan memuat surat-surat: al-Kahfi, al-Fath, surat Nuh, al-Muzammil, dan an-Naba’. Pemilihan surat-surat ini bukan tanpa alasan, surat-surat ini sengaja dipilih berdasarkan pada kenyataan masyarakat yang sering membaca surat ini. Sekedar contoh, surat Yasiin menjadi bacaan yang rutin dilakukan oleh sebagian umat Islam setiap malam Jum’at atau ketika melakukan hajatan peringatan arwah dan sebagainya.
Melihat realitas masyarakat seperti ini ada sedikit kegelisahan dan kegundahan dalam hati sang penulis, apakah mereka yang yang sering membaca surat-surat tadi memahami isinya kandungannya. Bahkan hal itu akan lebih baik jika membaca surat-surat tersebut sekaligus dapat memahami isinya dengan baik, karena kita yakin bahwa al-Qur’an bukanlah sekedar bacaan saja tetapi memuat ajaran petunjuk dan pedoman yang harus dijadikan pegangan umat dalam hidup dan kehidupannya. Seiring dengan upaya membumikan al-Qur’an penulis kitab ini mencoba menawarkan kitab tafsir ini yang berisi surat-surat pilihan tersebut. Sengaja kitab tafsir ini memang diperuntukkan untuk masyarakat awam, dalam bentuk tulisan dan analisa pembahsan yang sederhana, lugas dan mudah dicerna oleh semua kalangan.
Kitab tafsir ini terdiri dari 5 surat yang dikupas satu persatu dan disusun menurut urutan mushaf al-Qur’an. Setiap surat yang dibahas merujuk kepada kitab-kitab tafsir baik klasik maupun tafsir kontemporer. Walaupun penulis kitab ini merujuk kepada berbagai  tafsir tetapi dalam pembahasannya penulis menggunakan bahasa yang sederhana sehingga para pembaca tidak menemukan suatu kesulitan, hal ini sengaja dilakukan untuk memudahkan para pembaca. Setelah dilakukan analisis ayat perayat dikupas juga tentang asbabun nuzul. Kitab ini tidak mengupas secara mendalam tentang asbabun nuzul ayat, disini hanya diberikan sedikit informasi tentang ayat-ayat yang ada asbabun nuzulnya. Selain asbabun nuzul dibahas juga tentang khulasah dan fadhilah masing-masing surat, penulis sengaja melengkapi dengan fadhilah untuk memantapkan keyakinan dan keimanan umat yang sering membaca surat-surat pilihan tersebutdalam berbagai kesempatan, baik waktu suka maupun duka.
Untuk sekedar meningkatkan usaha pemahaman penafsiran ayat al-Qur’an dengan ayat-ayat lain dalam kitab Tafsir ini juga diuraikan sepintas kilas tentang hubungan dan korelasi antara ayat yang terdapat dalam surat-surat tersebut dengan ayat-ayat lain yang senada dalam surat yang lain. Dalam hubungan ini munasabah ayat yang penulis cantumkan diantanya menggunakan kitab Tafsir al-Qur’anul Majid, an-Nur karya Prof TM Hasbi Ashshidiqie dan The Holy Qur’an: Text, Translation and Commentaru karya Abdullah Yusuf Ali dari pakistan.
Contoh penafsiran pada bab al-Qur’an wahyu Allah bukan ciptaan Muhammad
أ‌)        الم
Alif Laam Miim (Allah lebih mengetahui maknanya)
٢)  تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Turunnya al-Qur’an yang tidak ada keraguan didalamnya, langsung dari Allah, tuhan semesta alam
٣) أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya." Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.

            Rangkaian ayat diatas menjelaskan dan mnegaskan bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yan diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dan tidak ada sedikitpun yang perlu diragukan didalamnya. Al-Qur’an bukan buatan tukang sihir, tukang tenung, ataupun ahli lainnya dan bukan pula ciptaan Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat ini pula merupakan bantahan terhadap tuduhan kaum kafir  dan musyrik yang mengatakan bahwa al-Qur’an adalah syair yang digunakan oleh penyihir. Sementara itu, ada juga yang mengatakan bahwa al-Qur’an hanyalah dongeng purbakala (astirul awwalin) dan ada pula yang mengatakan al-Qur’an itu adalah ciptaan Muhammad.
            Secara logika mereka tidak layak menuduh Nabi Muhammad sebagai pendusta dan pengarang al-Qur’an. Mereka mengatakna bahwa Muhammad telah membuat al-Qur’an padahal mereka mengetahui bahwa seseungguhnya Muhammad adalah Ummiy (tidak tahu baca tulis), sebelum Muhammad menjadi Rasul, mereka memberi gelar kepadanya sebagai al-amin (orang kepercayaan) karena mereka sangat percaya kepada Muhammad. Tetapi mengapa mereka tia-tiba menuduh Muhammad sebagai pembohong dan gila (majnun). Karena itu Allah SWT menandaskan bahwa segala sesuatu yang disampaikan Muhammad adalah benar, bahwa al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Muhammad untuk memberi peringatan kepada kaumnya tentang azab Allah di akhirat yang akan menimpa orang-orang ingkar dan sombong kepada Rasul. Al-Qur’an berisi pelajaran, pedoman dan petunjuk kebahagiaan ketentraman dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat yang abadi.
Kiranya seperti itulah gambaran penafsiran dalam kitab ini.




0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons