Rabu, 21 Agustus 2013

Tafsir bi al Ra'yi; Upaya Penggalian Konsep Wanita dalam al Qur'an





Judul Buku      : Tafsir bi al Ra'yi; Upaya Penggalian Konsep Wanita dalam al Qur'an.
Penulis             : Dr. Nashruddin Baidan.
Editor              : Ahmad Baidowi.
Volume           : 194 halaman.
Penerbit           : Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Cetakan           : Pertama, Septmber 1999.

            Buku ini merupakan upaya penggalian konsep wanita dalam al Qur'an dengan menggunakan pendekatan tafsir bi al ra'yi. Model penafsiran semacam ini memberi kemungkinan yang luas untuk  memperoleh pemahaman yang baru atas ayat-ayat al Qur'an sesuai dengan perkembangan zaman tanpa menafikan bahwa pendekatan ini mengandung banyak kelemahan jika mufassir kurang memiliki akar tafsir klasik maupun kekuatan penalaran yang betul-betul matang dan mendalam. Buku yang terdiri dari delapan bab ini, memaparkan beberapa isu controversial mengenai perempuan. Keunggulan utama dari buku ini adalah gaya pemaparannya yang sistematis mulai dari teori, contoh kasus, kesimpulan, sehingga sangat mudah dipahami oleh para pembacanya.
            Beberapa hal yang dicoba untuk diinterpretasikan kembali dalam buku ini adalah konsep tentang jilbab, poligami, dan kesejajaran dalam pekerjaan, pendidikan serta pengeluaran pendapat. Hal ini adalah upaya untuk mendudukkan masalah bahwa sekalipun wanita memiliki kesejajaran dengan laki-laki, tetapi kita tidak bisa menutup mata bahwa ada perbedaan-perbedaan yang bersifat kodrati dan tidak bisa kita pungkiri. Misalnya perbedaan psikologis wanita lebih peka perasaanya dan perbedaan fisiologis yang menyebabkan wanita secara fisik lebih lemah.
            Belakangan ini kajian tentang wanita semakin marak. Banyak pakar, ilmuwan, bahkan ulama' yang berbicara tentang kaum hawa yang informasinya dapat diperoleh di berbagai media massa baik elektronik maupun media cetak. Namun ada beberapa dari karya tulis yang membahas secara tidak fair tentang konsepsi wanita dalam al Qur'an.  Di antaranya ada yang memojokkan wanita atas dasar al Qur'an dengan mengatakan bahwa nabi Adam terusir dari surga dikarenakan ia tergoda oleh rayuan Hawa yang telah dipengaruhi iblis lebih dulu. Mengingat kondisi dan kenyataan yang demikian, melalui karya ini Dr. Nashruddin mencoba mendalami pemahaman-pemahaman yang dibawa oleh al Qur'an berkenaan dengan kaum wanita .
            Dengan pendekatan tafsir bi al ra'yi dan memperhatikan konteks social masyarakat yang ada, penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nashruddin menghasilkan kesimpulan bahwa al Qur'an maupun hadis telah menempatkan kaum wanita pada posisi yang mulia dan terhormat. Jauh sebelum lahirnya gerakan emansipasi di dunia pada abad modern ini, Islam sejak lima belas abad yang silam telah memproklamirkan ke dunia internasional tentang emansipasi tersebut. Itu berarti Islam dengan tegas menghormati hak asasi manusia sejak mulai diturunkan Allah, sehingga wanita dan pria diberi hak yang sama baik dalam mendapatkan pekerjaan, menikmati kesenangan hidup, maupun tanggung jawab di muka hokum, dan sebagainya.
Secara umum, buku ini mengubah pemahaman tekstual terhadap ayat-ayat al Qur'an menjadi kontekstual. Akhir kata, buku ini sangat bermanfaat tidak saja bagi para pengkaji al Qur'an akan tetapi juga bagi umat Islam pada umumnya.  

0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons