Rabu, 21 Agustus 2013

“Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci” Karya Prof. Dr. M. Dawam Rahardjo



Model penafsiran al-Qur’an telah mengalami perkembangan besar. Dari model yang sangat tradisional sampai modern. Dari sekian banyak model penafsiran baru, tafsir maudhu’i atau tafsir tematis adalah salah satu model penafsiran modern yang nampaknya banyak digandrungi oleh para penafsir di zaman ini. Tafsir ini bukannya membahas seluruh al-Qur’an, bagian atau surat tertentu al-Qur’an, melainkan membahas tema tertentu yang didukung oleh ayat-ayat al-Qur’an. Metode penafsiran maudhu’i ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu-ilmu sosial budaya. Dari kacamata ilmu-ilmu sosial budaya ini, akan timbul ide-ide baru ketika menafsirkan al-Qur’an. Sebagai contoh adalah karya Abbas Mahmud al-‘Aqqad yang berjudul al-Insan fi al-Qur’an (Manusia dalam al-Qur’an) dan lain-lain.
Sebenarnya, pada zaman modern ini, tafsir al-Qur’an perlu dibuat oleh orang yang tidak hanya ahli bahasa atau ahli ‘ulum al-qur’an, tetapi juga perlu dibuat oleh seorang ahli yang menguasai masalah yang akan dibahas. Dalam kepustakaan Indonesia, ada contoh tafsir yang baik dan tepat untuk zaman sekarang, misalnya buku karangan Prof. Dr. Hazairin, SH, yang berjudul ‘Isa al-Masih dan Nuh. Dalam buku-bukunya tersebut, Hazairin menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan ilmu yang dikuasainya. Dengan cara seperti ini, maka berbagai ahli bisa bisa membantu menafsirkan al-Qur’an sesuai dengan keahliaannya masing-masing. Hal ini tentu akan membantu membuka suatu perspektif baru untuk lebih membudayakan al-Qur’an ke dalam masyarakat.
Prof. Dr. M. Dawam Rahardjo lalu merasa perlu untuk menyusun sebuah ensiklopedi al-Qur’an, yang membahas tema-tema dan istilah-istilah dari berbagai bagian al-Qur’an yang memerlukan penjelasan. Ensiklopedi seperti ini akan sangat bermanfaat bagi para penulis yang ingin menafsirkan al-Qur’an lebih lanjut berdasarkan tema-tema khusus. Selama ini, banyak tafsir al-Qur’an yang dirasa kurang relevan dengan masalah-masalah yang ada pada zaman sekarang. Dengan metode pengguanaan tema-tema kunci tertentu, seperti yang dilakukan pada buku ensiklopedi milik Dawam Rahardjo ini, memungkinkan diperolehnya keterangan-keterangan baru dari al-Qur’an tentang pengertian-pengertian yang selama ini diterima oleh umat Islam secara konvensional.
Ensiklopedi yang berjudul Ensiklopedi al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci yang dikarang Dawam Rahrdjo ini, mengajukan 27 tema yang dikelompokkan menjadi dua bagian. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Ø  Bagian Pertama, Dimensi Spiritual-Keagamaan:
1.      Fithrah       4. Din              7. ‘Abd            10. Ruh
2.      Hanif         5. Islam           8. Amanah       11. Nafs
3.      Ibrahim      6. Taqwa         9. Rahmah       12. Syaithan               
Ø  Bagian Kedua, Dimensi Sosial-Keagamaan:
13. Nabi                      18. Fasiq                      23. ‘Ilm
14. Madinah                19. Syura                     24. Ulu al-Albab
15. Khalifah                20. Ulu al-Amri           25. Rizq
16. ‘Adl                       21. Ummah                 26. Riba
17. Zhalim                   22. Jihad                      27. Amr ma’ruf Nahy Munkar
Sebelum memulai tafsirannya, dalam pendahuluannya, Dawam R. lebih dulu menjelaskan tentang metodologi tafsir dan suatu cara mengakses al-Qur’an. Model tafsirannya, dimulai dengan menjelaskan definisi Istilah atau tema yang akan ditafsirkan dan pembahasan seputar tema tersebut, Dawam R. lalu mencari makna istilah atau tema tersebut dalam al-Qur’an, meskipun Dawam R. hanya menyebutkan beberapa ayat yang berisi tema atau istilah tersebut, ia tidak menyebutkan semua ayat yang mengandung istilah tersebut. Akan tetapi, ia malah menyebutkan ayat-ayat yang berhubungan dengan tema tersebut. Selanjutnya, ia menganalisis istilah atau tema tersebut dengan ilmu-ilmu sosial yang berkaitan dan dirasa bisa membantu mengungkap makna istilah tersebut. Seluruh tema yang ada mempunyai korelasi satu dengan yang lainnya. Setiap selesai membahas suatu tema, Dawam R. mengaitkan tema tersebut dengan tema yang akan dibahas selanjutnya. Setelah menguraikan penafsiran tentang tema-tema tersebut, Ensiklopedi ini lalu ditutup dengan penjelasan tentang visi sosial al-Qur’an dan fungsi ulama’.
Akhirnya, tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa ensiklopedi ini memang layak untuk dikaji. Terlepas adanya pro-kontra mengenai pemikiran sang pengarang, ensiklopedi ini sangat bisa membantu bagi para peminat al-Qur’an dalam memahami pesan-pesan Tuhan yang termaktub dalam kitabNya.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons