Rabu, 21 Agustus 2013

Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa



Judul buku                  : Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa (Seri Tafsir al-Qur’an bi al ‘ilmi)
Pengarang                   : Dadang Hawari
Penerbit                       : Dana Bhakti Prima Yasa
Cetakan                       : ketiga, Januari, 1997
Tebal                           : 618
           
            Pada saat ini, kita mengalami banyak perubahan sosial yang serba cepat sebagi konsekuensi dari sebuah modernisasi, industrialisasi, dan juga kenajuan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang pastinya berdampak pada kehidupan masyarakat. Buku ini mengupas  berbagai permasalahan kehidupan manusia, khususnya yang menyangkut masalah kesejahteraan hidup dari sudut pandang ilmu kedokteran jiwa (psikiatri) dan kesehatan jiwa dengan merujuk pada al-Qur’an dan juga hadits. Atas dasar kedua sumber inilah penulis mencoba mengkaji permasalahan kehidupan manusia di zaman modern ini seperti stress, polemik kehidupan rumah tangga, AIDS, NAZA, dan juga berbagai macam polemik kesehatan yang berkaitan dengan jiwa maupun tidak dilihat dari dua pendekatan yakni pendekatan ilmu pengetahuan di satu pihak, dan agama di pihak lain, karena memang antara keduanya terdapat titik temu.
Tema-tema yang dibahas oleh penulis sendiri termasuk isu-isu yang hingga kini masih marak diperbincangkan. Apa yang ditulis oleh penulis terkesan sebagai ungkapan dari hasil pengamatan yang cermat. Dilihat dari sistematika isinya, penulis juga telah memaparkan secara jelas tentang penyakit atau permasalahan-permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat indonesia khususnya dari sudut ilmu dan agama, yang pastinya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Sebagai seoarang yang berlatar belakang sebagai seorang dokter, penulis juga memberikan alternatif –alternatif pemecahan masalah atau terapi pengobatannya. Selain itu penulis juga memberikan saran-saran tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari untuk dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang paling buruk.
Salah satu contoh penafsirannya mengenai perkawinan lintas agama, melalui Q.S al-Baqarah:221 penulis berpendapat bahwa karena pada dasarnya perkawinan ini memang dilrang dalam agama kita, halinilah yang kemudian ia kaitkan dalam tafsirnya. Ternyata ia bependapat bahwa perbedaan agama dalam perkawinan dapat menjadi stretor psikososial yaitu terjadinya bentuk gangguan kejiwaan (konflik kejiwaan), yang pada gilirannya akan menyebabkan keluarga yang tidak sehat dan bahagaia (sakinah)  sebagaimana yang diidamkan oleh tiap pasutri. Hal ini disebabkan oleh faktor afeksional yang merupakan pilar utama perkawinan sukar untuk dapat diwujudkan karena dasar akidahnya berbeda, bahkan bisa jadi bertentangan.
Konsekuensi lebih lanjut adalah tumbuh kembang anak yang bingung dalam memilih agama. Hal lain yang kemudian juga dikhawatirkan yaitu manakala konflik agama tidak terselesaikan, maka pasutri itu dikhawatirkan tidak mengamalkan agama yang dianutnya, melainkan mereka memilih pola hidup sekuler. Pola hidup sekuler ini menurut penulis akan menimbulkan konflik-konflik baru yang lebih sulit diatasi yang dapat menjerumus kepada kemelut keluarga-keluarga sebagaimana dialami banyak orang Barat, yaitu kebahagiaan semu.
Produk penafsiran seperti ini pastinya tidak terlepasdari pribadi penulis yang juga seorang psikiater. Lebih lanjut penulis menambahkan bahwa dalam praktek pada konsultasi perkawinan beda agama, ternyata masing-masing pasangan bukannya seakin bertambah keimanan ereka terhadap agamanya, melainkan sebaliknya, yaitu semakn melemah. Demi sebuah kata toleransi dan kerukunan masing-masing mereka melepaskan prinsip akidah aganmanya sendiri dan tanpa disadari telah terjadi erosi iman yang tak jarang dapat menyebabkan gangguan jiwa berupa depresi yang salah satu gejalanya yaitu timbulnya perasaan bersalah dan berdosa.
Tentang perkawinan agama ini penulis dengan sangat menarik menjelaskan masalah yang peka di dalamnya. Dari hasil uraiannya itu ia menyimpulkan bahwa keluarga yang sakinah adalah keluarga yang memiliki Bio psiko spiritual, di mana anggotanya terikat dengan ikatan khusus yang tidak statis dan tidak terbelenggu.
Tidak berlebihan jika karena berbagai macam uraian-uraian tentang kesehatan jiwa yang terdapat dalam buku ini dijelaskan dengan jelas, maka dengan membaca buku ini yang disajikan secara ilmiah populer, pembaca dapat mengukur sendiri apakah gejala-gejala yang ada dalam buku itu pernah dirasakan atau tidak. Hal ini membantu agar dapat segera meminta bantuan atau perawatan.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons