Judul buku :
Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa (Seri Tafsir al-Qur’an
bi al ‘ilmi)
Pengarang :
Dadang Hawari
Penerbit :
Dana Bhakti Prima Yasa
Cetakan :
ketiga, Januari, 1997
Tebal :
618
Pada saat ini, kita mengalami banyak
perubahan sosial yang serba cepat sebagi konsekuensi dari sebuah modernisasi,
industrialisasi, dan juga kenajuan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang
pastinya berdampak pada kehidupan masyarakat. Buku ini mengupas berbagai permasalahan kehidupan manusia,
khususnya yang menyangkut masalah kesejahteraan hidup dari sudut pandang ilmu
kedokteran jiwa (psikiatri) dan kesehatan jiwa dengan merujuk pada al-Qur’an
dan juga hadits. Atas dasar kedua sumber inilah penulis mencoba mengkaji permasalahan
kehidupan manusia di zaman modern ini seperti stress, polemik kehidupan rumah
tangga, AIDS, NAZA, dan juga berbagai macam polemik kesehatan yang berkaitan
dengan jiwa maupun tidak dilihat dari dua pendekatan yakni pendekatan ilmu
pengetahuan di satu pihak, dan agama di pihak lain, karena memang antara
keduanya terdapat titik temu.
Tema-tema yang
dibahas oleh penulis sendiri termasuk isu-isu yang hingga kini masih marak diperbincangkan.
Apa yang ditulis oleh penulis terkesan sebagai ungkapan dari hasil pengamatan
yang cermat. Dilihat dari sistematika isinya, penulis juga telah memaparkan
secara jelas tentang penyakit atau permasalahan-permasalahan nyata yang
dihadapi oleh masyarakat indonesia khususnya dari sudut ilmu dan agama, yang
pastinya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Sebagai seoarang yang
berlatar belakang sebagai seorang dokter, penulis juga memberikan alternatif –alternatif
pemecahan masalah atau terapi pengobatannya. Selain itu penulis juga memberikan
saran-saran tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari untuk
dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang paling buruk.
Salah satu contoh
penafsirannya mengenai perkawinan lintas agama, melalui Q.S al-Baqarah:221
penulis berpendapat bahwa karena pada dasarnya perkawinan ini memang dilrang
dalam agama kita, halinilah yang kemudian ia kaitkan dalam tafsirnya. Ternyata
ia bependapat bahwa perbedaan agama dalam perkawinan dapat menjadi stretor
psikososial yaitu terjadinya bentuk gangguan kejiwaan (konflik kejiwaan), yang
pada gilirannya akan menyebabkan keluarga yang tidak sehat dan bahagaia
(sakinah) sebagaimana yang diidamkan
oleh tiap pasutri. Hal ini disebabkan oleh faktor afeksional yang merupakan
pilar utama perkawinan sukar untuk dapat diwujudkan karena dasar akidahnya
berbeda, bahkan bisa jadi bertentangan.
Konsekuensi
lebih lanjut adalah tumbuh kembang anak yang bingung dalam memilih agama. Hal
lain yang kemudian juga dikhawatirkan yaitu manakala konflik agama tidak
terselesaikan, maka pasutri itu dikhawatirkan tidak mengamalkan agama yang
dianutnya, melainkan mereka memilih pola hidup sekuler. Pola hidup sekuler ini
menurut penulis akan menimbulkan konflik-konflik baru yang lebih sulit diatasi
yang dapat menjerumus kepada kemelut keluarga-keluarga sebagaimana dialami
banyak orang Barat, yaitu kebahagiaan semu.
Produk
penafsiran seperti ini pastinya tidak terlepasdari pribadi penulis yang juga
seorang psikiater. Lebih lanjut penulis menambahkan bahwa dalam praktek pada
konsultasi perkawinan beda agama, ternyata masing-masing pasangan bukannya
seakin bertambah keimanan ereka terhadap agamanya, melainkan sebaliknya, yaitu
semakn melemah. Demi sebuah kata toleransi dan kerukunan masing-masing mereka
melepaskan prinsip akidah aganmanya sendiri dan tanpa disadari telah terjadi
erosi iman yang tak jarang dapat menyebabkan gangguan jiwa berupa depresi yang
salah satu gejalanya yaitu timbulnya perasaan bersalah dan berdosa.
Tentang
perkawinan agama ini penulis dengan sangat menarik menjelaskan masalah yang
peka di dalamnya. Dari hasil uraiannya itu ia menyimpulkan bahwa keluarga yang
sakinah adalah keluarga yang memiliki Bio psiko spiritual, di mana anggotanya
terikat dengan ikatan khusus yang tidak statis dan tidak terbelenggu.
Tidak
berlebihan jika karena berbagai macam uraian-uraian tentang kesehatan jiwa yang
terdapat dalam buku ini dijelaskan dengan jelas, maka dengan membaca buku ini
yang disajikan secara ilmiah populer, pembaca dapat mengukur sendiri apakah
gejala-gejala yang ada dalam buku itu pernah dirasakan atau tidak. Hal ini
membantu agar dapat segera meminta bantuan atau perawatan.
0 komentar:
Posting Komentar