Mentari
pagi sebarkan senyum cahaya ronanya menembus gumpalan awan putih yg beterbangan
di langit biru. Sinarnya memasuki lubang dinding-dinding tebal. Hari ini, cuaca
tak berpihak kepada hujan, giliran cerah matahari yang akan menyertai
kehidupan. sudah lama matahari memancarkan sinar cerah juga panas.
Akhir-akhir ini, bumi jogja sering diselimuti langit kelabu, mendung tak
bersinar langit tampak memenuhi atap bumi jogja. Hanya langit yang sering
menurunkan tetes air hujan anugerah tuhan. Makanya, matahari kian enggan tuk
bersinar karena terbendung awan kelabu langit mendung. Kondisi ini membuat
aktifiitas penghuni daerah istimewa ini cenderung hanya berleha-leha di tempat
persemayamannya.
Hari
selasa, tanggal 16 juni langit jogja Nampak ceria. Orang-orang pun mulai
beraktifitas dengan senyum bersahaja. Seperti biasa, mereka menjalani
aktifitasnya masing-masing. Ada yang bersiap-siap pergi ke kantor, kampus, ada
lagi yang berangkat pagi-pagi setelah subuh ke pasar. Yang namanya jogja, kota
yang terkenal dengan julukan kota pelajar dan budaya, tentunya kebanyakan
mahasiswa yang mendominasi kehidupan kota. Pagi-pagi, suasana akan Nampak
ramai dengan pemandangan kesibukan pelajar. Mereka berangkat ke kampus mereka
di pagi hari kala mentari memberikan sentuhan hangat pada setiap insane di bumi
raya. ada yang berangkat kuliah di pagi buta, membela diri untuk melawan kantuk
demi sesuap ilmu dan secuil pengetahuan.
Norin
memasukkan buku-bukunya, Tak lupa pula ia menyelipkan pen di saku tas paling
depan. Sengaja ia lainkan tempatnya karena kebiasaan lupanya tak dapat ia
hindari. Ia bergegas keluar kamar.
Gedubrakkkkkkkkk!!!!!
Bunyi
pintu dibanting keras menyeruak seisi kosan. Norin terlihat buru-buru memasang
sepasang sepatu. Ia harus tiba jam 08.00, hari ini Ujian Akhir Semesternya,
sedangkan jarum jam menunjukkan angka 07.45. jarak antara kosan dengan
kampusnya lumayan jauh. Biasanya Ia butuh waktu sekitar 20 menitan untuk tiba
disana. Makanya, ia cepat-cepat melangkahkan kaki.
Sepanjang
perjalanan, tak henti-hentinya norin melihat jam di hp nya. Ia menambahkan
kecepatan langkah kakinya.
“Waduh….tinggal
5 menit lagi”. norin menggerutu
Akhirnya
Norin sampai juga di kompleks kampusnya. Pagar besi biru telah ia lewati.
Namun, ia tak lantas memperpelan langkahnya. Justru ia semakin mempercepat
jalannya. Tak ayal, seisi tas yang dibawanya menimbulkan bunyi gemerincing.
Tetes Keringat bercucuran dari wajah anggun terbalut jilbab itu.
“Alhamdulillah..akhirnya
sampai juga”.
Norin
berkata dengan nafas terengah-engah. Dilihat lagi jam di hp nya.
“Masih
belum masuk,tinggal 3 menit lagi,.”,kata
norin
Norin
menuju kamar mandi. Setibanya ia disana, nampaklah di cermin wajah yang
berkeringat . ia usapkan tissue ke seluruh wajahnya. Tak biasanya ia buru-buru
sampai keringat membasahi wajahnya. Ia lambat karena semalaman harus
menyelesaikan laporan yang belum rampung. Hanya ssetelah shubuh ia bisa
membaringkan tubuh,tidur sejenak mengistirahatkan pikiran.
Setelah
dirasa cukup siap, ia bergegas menuju kelas. Langsung ia cari ruang 305, tempat
ujiannya hari ini. Ia lihat disekelilingnya tampak teman-temannya juga menuju
ruang yang sama.
Sesampainya
ia di ruang yang ia tuju,langsung ia ambil tempat duduk di samping seorang
perempuan. Ia duduk disamping Dilla, nama perempuan disampingnya itu. Dilla
teman kelas yang peduli dengannya. Sering mereka saling berkunjung ke kosan
masing-masing. Kosan Norin dengan Kosan Dilla tak seberapa jauh, makanya mereka
tak terhalang masalah kendaraan untuk saling mengunjungi untuk belajar bersama
atau sekedar untuk bincang-bincang.
“Wah….tumben
ne rin tiba jam segini…”ucap Dilla
“Ne
gara-gara laporan penelitian itu tuh.,.,aku jadi kesiangan”.tanggap Norin
“Haha….kamu
sih enteng ngerjainnya”
“Siapa
yang ngentengin, aku kesulitan dill nyari bahannya, makanya baru selesai”. Norin menanggapi ucapan dilla
“
Oh…ya sudah, yang penting sekarang dah selesai khan” …
“Pastinya……”
“:Eyh.,.dah
dateng tuh pengawasnya.”
Buru-buru
mereka menghadap ke depan. Memposisikan tubuh sebaik mungkin. Pengawas mulai
membagi-bagikan lembar soal dan jawaban. Norin menarik nafas dalam-dalam
sebelumia mengerjakan ujian. Ujian pengantar Kimia kali ini terakhir baginya.
Sudah tujuh hari ia melewati masa-masa menegangkan dan menyibukkan ini. Tinggal
satu materi kuliah ini yang belum selesai. Setelahnya ia bisa berlibur, entah
pulang kampong atau jalan-jalan menghabiskan masa liburan.
Dengan
ucapan basmalah Norin mulai mengerjakan satu persatu soal yang tersedia.
Diperhatikan dulu, jika ia tahu jawaban soal itu, ia pun tulis ke lembar folio
bergaris, lembar jawaban yang telah disediakan. Mulanya, ia akan memilih soal-soal
yang ia anggap mudah kemudian menyelasaikan semua soal yang belum ia jawab di
waktu terakhir setelah ia mengerjakan soal mudahnya. Kebiasaan dari pondoknya
itu dia bawa ke bangku kuliah. Menurutnya, metode menjawab ini lebih efektif,
daripada memaksakan pikiran untuk soal yang sulit untuk dijawab, malah nantinya
tak ada hasil. Terbukti, apa yang ia lakukan itu efektif untuk dirinya,
selama dipondok ia tak luput dari daftar tiga besar santri berprestasi. Karena
ini pula lah, ia sering tampil di panggung perayaan Haul pesantren yang
biasanya diadakan tiap tahun. Tiap perayaan Haul itulah, Norin selalu maju ke
atas panggung untuk menerima penghargaan. Alhasil, ketika dibuka beasiswa ke
jogja ia ikuti dan berhasil lolos.
“Waktu
tinggal lima menit.” Pengawas ujian bersuara,
memecahkan suasana sepi ruang ujian.
Norin
memperhatikan satu persatu jawaban yang telah ia tulis dalam lembar folio
bergaris. Dengan telitinya,ia arahkan pandangan mata pada tiap baris kata yang
ia rangkai.
Syip!!!
Wajah
anggun Norin penuh keyakinan setelah ia teliti hasil berpikir selama 1
jam. Ia tutup kertas jawaban kemudian menoleh ke arah Dilla.
“Gimana?dah
selesai?”tanya Norin pada Dilla
“Mantap!!!”Dilla acungkan jempol tanda ia pun yakin telah menjawab
soal dengan benar.
Mereka
beranjak dari tempat duduk dan mengumpulkan lembar jawaban di atas meja
pengawas. Setelah itu, mereka pun keluar dari kelas panas, pengap dan
menegangkan itu. Kini, mereka bisa menghirup udara luar dengan lega. Norin dan
Dilla tersenyum lega. Wajah mereka tak lagi suram seperti raut wajah selama
ini. Cerah ceria dan penuh senyum, begitulah gambaran diri mereka ketika itu.
Terlihat, teman-teman sekelasnya menyusul keluar . wajah mereka pun tak beda
dengan wajah Norin dan Dilla. Semuanya menebar senyum lega dan ceria. Sebagian
dari mereka ada yang berbicang-bincang seputar rencana menghabiskan hari
liburan.
“Norin,
Dilla….duluan yah…..”suara serentak bersamaan
teman-teman kelas menyapa mereka.
“Ok….hati-hati
di jalan yah.” mereka pun jawab secara bersamaan
dengan senyum merekah.
“Bahagia
banget yah temen-temen.” Ucap
norin
“Ya
iyalah, kita khan sekarang merdeka. “Tanggap
Dilla
”merdeka
dari laporan, ujian yang menyebalkan.”
Norin menambahi kata-kata Dilla
“ahahahahahhahaha…..”mereka tertawa lepas.
“MERDEKA!!!!”seru
Dilla
“
MERDEKA!!!!”
“Owh
iya Rin, liburan rencana kemana ni?”tanya
Dilla pada norin
“Ku
pulkam dill, kangen ne”…jawab
Norin
“Kangen
ma siapa ne?” goda Dilla
“Kangen
ma orang rumah la…..”ucap Norin
“Orang
rumah apa orang rumah….hayo…..?”.dilla
lanjut menggoda Norin
“Orang
rumah.,.kamu ini kerjaannya godain orang aja”. Norin berkata sambil mencubit kecil pinggul Dilla
“Aduh
,Ciye ciye……ketemu nih ceritanya.” Dilla tetap menggoda.
“Kalo
kamu mau kemana Dilla? “Potong
Norin untuk mengatasi godaan Dilla
“Aku
juga pulkam rin.,.soalnya ada acara keluarga.”
Ucap Dilla
“Tunangan?
“Tanya norin
“Ihhhh,
kamu nih…bukan tau,temu keluarga aja kok.”
“Temu
keluarga apa temu keluarga…..hayo…”Norin
membalas godaan Dilla tadi.
“Bales
nggodain neh ceritanya……..”
Hahahahaha…..
****************************************************************************
Rembulan
malam kini tampaklah sudah, Hadir untuk menghiasi gelapnya malam. Para bintang
bertaburan di langit memancarkan sinar-sinar kecil, berkumpul menjadi bermacam
bentuk indahnya. Suara binatang malam mulai terdengar meramaikan suasana
hening. Jalanan tampak sunyi, tak seramai di bolongnya siang. Hanya beberapa
saja yang terlihat melintas, menerobos kegelapan sepanjang jalanan desa.
Kehidupan desa ketika malam telah tiba.
Di
pinggiran jalan, tampaklah sebuah rumah yang lumayan besar berdiri di antara
rumah-rumah kecil warga sekitar. Penerangan lampunya yang cerah menjadikan
rumah itu lebih mencolok. Warna cat putih salju yang cerah semakin menambah
rumah itu Nampak kian cerah. Pantaslah rumah itu cerah dan terang walau berada
di desa kecil. Selain memang lampu penerangannya yang terang, para penghuninya
lah yang lebih menjadikan rumah tersebut tampak cerah. Rumah yang dihuni oleh 4
anggota keluarga ini senantiasa menerangi rumah huniannya dengan cahaya ilahi.
Rumah yang mewah untuk ukuran pedesaan menjadi hunian para hamba tuhan yang
menjalani hidupnya dengan sederhana. Terbuka pintunya pada setiap orang yang
hendak mengunjunginya. Maka dari itu, meskipun di pedesaan tapi rumah tersebut
tiap malam selalu tampak ada kehidupan. tiap malam selalu ada tamu
meskipun itu penduduk asli desa sana.
Malam
itu rumah tersebut tampak ramai. Orang-orang dengan peci serta baju koko putih
mendatangi rumah besar itu. Malam itu, abah ali, kepala keluarga penghuni rumah
besar itu mengadakan acara tasyakkuran dan doa bersama melepas kepergian
putrinya, Norin yang akan berangkat mencari ilmu, merantau ke daerah nan jauh
disana. Abah ali, ayah norin adalah salah satu tokoh masyarakat di desa
sana.
Di
salah satu ruang kamar rumah itu, tertunduklah Norin dengan nafas tersedu-sedu.
Tetesan air mata membasahi buku novel yang ia pegang. Isak tangisnya
menjadi-jadi kala ia buka lembar perlembar novel yang ia pegang. Tertulis di
dalam lembaran itu nama “A_rin 4ever”. Nama yang berarti “Aly dan
Norin selamanya”. Novel tersebut ia peroleh dari Ali ketika ulang tahunnya.
Norin terus menangis, keras dan semakin menjadi-jadi. Suara tangisnya
mengisi seisi ruang kamar, Tak sampai terdengar ke luar kamar.
Mas
aly….maafkan aku, aku tak berniat meninggalkanmu….norin berkata dalam suasana
tangisnya.
Aku
masih menyayangimu
Aku
masih mencintaimu
Aku
tak ingin kau pergi
Aku
ingin bersamamu
Tapi,
inilah pilihanku
Maafkan
aku
Norin
semakin keras menangis. Nafasnya tertahan, Dadanya sesak. elok matanya tak
henti-hentinya meneteskan air mata.
Thok
thok thok….
Terdengar
suara ketukan pintu. Buru-buru ia mengusap air mata dengan tissue di tangannya.
Dari
pintu, tampak perempuan separu baya menghampirinya. Perempuan baya itu adalah
ibunya. Ibu yang mengasuh dirinya dari sejak ia kecil. Sang ibu duduk di
samping sang anak dan membelai halus rambut hitam indahnya, memberi pelukan
hangat penuh kasih sayang pada anaknya yang bersedih. Tangan halus sang ibu
mengusap sisa air mata dari pipi Norin, menepuk halus pundak sang anak, Norin.
“
Ada apa nduk,.,kenapa menangis?”
Bukannya
menjawab, Norin kembali menangis dalam pelukan sang ibu..
“Ummi…..”ucap norin dg nafas tertahan.
“Ya
anakku….”
“Ananda
tak bisa ummi,.,”
“Tak
bisa apa nduk?”tanya Umi.
“Tak
bisa pergi dari desa ini, dari pondok yang telah membesarkanku.” Ucap norin
“Bisa
nduk..Cuma butuh waktu saja.”
Sang ibu berucap menenangkan sang Anak.
“Aku
juga gak bisa meninggalkan mas aly mi….”
“Aku
sangat mencintainya, aku gak bisa ninggalin dia begitu saja.” Ucap Norin
“Nduk…lihat
mata umi.” Tangan uminya memegang kedua pipi
Norin.
“Umi
tahu apa yang ananda rasakan saat ini. Memang sulit meninggalkan orang yang
kita cintai apalagi orang itulah yang selalu menyemangati kita, mewarnai
hari-hari kita. Hari-hari kita seperti seneng terus. Tapi, memang terkadang
hidup itu harus memilih, antara cinta dan cita-cita.” Umi memandang tajam mata Norin.
“Tapi,ini
sulit buat ananda mi….”norin
menangis di pangkuan sang ibu.
“Memang
sulit, jika itu belum dijalani. Allah akan memudahkan jalan bagi setiap
hambanya nduk.” Umi menjawab
“Aku
sayang sama mas aly mi”
“Nduk….apa
yang kamu lakukan itu sudah betul. Keinginan kamu untuk kuliah di jogja sana
bukanlah pilihan yang salah. Ini pun demi cita-cita kamu lhow nduk.” Umi mengingatkan norin
“Apa
harus mengorbankan cinta untuk meraih cita ummi?” Tanya norin
“Keputusanmu
ini tidak lantas keputusan untuk meraih cita-cita, sedangkan cinta ananda
korbankan. Tidak!!! Kepergian ananda ke jogja untuk kuliah thow, mengejar
impian yang selama ini ananda impikan. Salah satu cara untuk meraih cita-citamu
adalah dengan ini, kuliah di jogja. Ananda masih bisa meraih cinta ananda, tapi
baiknya dahulukan dulu cita-cita ananda. Ananda pergi hanya untuk sementara,
tidak untuk selamanya. Ananda masih bisa kok ketemu sama mas aly, ya kan? “Umi menjelaskan pada norin
“Iya
Ummi.” Ucap Norin
Kini
ia pun mulai sadar bahwa dirinya pergi bukanlah untuk meninggalkan semua
kenangan. Ia hanya pergi untuk sementara.
Dalam
hati, ia berucap
Aku
masih sayang padamu mas
Meski
ku harus meninggalkanmu
Aku
pergi untuk sementara waktu
Bukan
aku korbankan cinta ini demi citaku
Karena
cinta ini tak kan hilang walau tergerus jauh pandang
Suatu
saat ku kan kembali menemui cinta
Tuk
berkata bahwa rindu menumpuk dalam dada
Aku
akan menemuimu Untuk menagih rindu
Semoga
engkau merasakan apa yang aku rasakan mas.
- Bella Adja Dhe, Hosnan Abrory, Chee Acieh dan 9 lainnya menyukai ini.
Zaen Al-Zainuri Aduuuh.....
Cer kalacer ya tang aeng mata tager....
Sapa se aberse'enna rea pas....
Cer kalacer ya tang aeng mata tager....
Sapa se aberse'enna rea pas....
David Syam mak tagher ra nul....
Dinda Lucy Utomo i like it... (^.^¤)
Dinda Diana makasih udh d tandai.
Emang ada ya yg skuat itu..
Tp si norinx kok tega bnget sie..
Mbok ya ksih2 kbr ma mas aly kek..
Emg gda hp atw slmbr surat y?
Emang ada ya yg skuat itu..
Tp si norinx kok tega bnget sie..
Mbok ya ksih2 kbr ma mas aly kek..
Emg gda hp atw slmbr surat y?
Awatif Schutz Hmmm......
Kak depitttthhh panCen OyE.......
JempoL beratus2 Kali.....
Kak depitttthhh panCen OyE.......
JempoL beratus2 Kali.....
Zaen Al-Zainuri David : bekna tanggung jwb ya,
engkok tager ngalocor aeng mata ya gr2 maca cretena,
jek maca sambi ngakan cabbi ye nangis vid...
engkok tager ngalocor aeng mata ya gr2 maca cretena,
jek maca sambi ngakan cabbi ye nangis vid...
David Syam *starla.:.thank's a lot
*diana.:.khan mas aly_na dpndok,so dy gk bleh mgang hp
*d'awetip.:.kok kyak iklan oskadon d'
*nul.:.jek nyak bnyak ngakan cabbih, larang stya nul
*diana.:.khan mas aly_na dpndok,so dy gk bleh mgang hp
*d'awetip.:.kok kyak iklan oskadon d'
*nul.:.jek nyak bnyak ngakan cabbih, larang stya nul
Zaen Al-Zainuri Ye jek cabbi.,.
Sambi sellae bilis mak asirut kiah...
Sambi sellae bilis mak asirut kiah...
Dinda Diana david@emg gda cara bwt ksih kbr
meh???? Imposible noooo.......
David Syam *nul.:.hahahha,arojek bilis cretana
pah,.,
*diana.:.entahlah,norin mngkin pngen konsen k kul_na
*diana.:.entahlah,norin mngkin pngen konsen k kul_na
Dinda Diana keterlaluan dong. Masak yo g sempat.
Palagi dah plg kmpung... Ngapain aza
David Syam dy khan lum pulkam diana.....msh rncna
mw....
Awatif Schutz Emang ngopi paste dr sana
kak......!
Nie melatih daya ingat pean.....!
Hehehe,,,,,,
Nie melatih daya ingat pean.....!
Hehehe,,,,,,
David Syam halah......pyn d'.,.ada aja alsan_na
Zaen Al-Zainuri Ye tak udh acareta lah....
David Syam bremma pah nul?
Zaen Al-Zainuri Ambu lu....
Ya gik mekker..
Ya gik mekker..
David Syam BEH.....
mare lha nul mikker?
mare lha nul mikker?
- Bekerja di Komoenitas Maoes Boemi(KMB)
Ditandai
Ditandai
Orang yang Dapat Diikuti
Bekerja di KATA MUTIARA ISLAM
9.338 pengikut
Kepemilikan di Oink-Oink Grosir
14.646 pengikut
4.328 pengikut
Owner di KEHED SHOP AND RECORD
4.404 pengikut
Kariyawan di Trans Corp (TransTV and
Trans|7)
2.564 pengikut
Mainkan Sekarang · Taufik Akbar Umar dan Lucy Putry bermain Poker Texas Boyaa.
Mainkan Sekarang · 100.000 orang bermain MMOG DivoSaga.
0 komentar:
Posting Komentar