Sesuatu kebaikan, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.
kebaikan tak pasti menjadi sebuah kebenaran
kebenaran tak juga pasti merupakan sebuah kebaikan
Dua rangkaian kalimat yang sedikit menggelitik akalku. nalar terangsang tuk menelanjangi makna dari dua rangkaian kalimat itu. setiap orang mungkin mempunyai mata yang berbeda melihat pesona yang terlihat dari rangkaian kata-katanya. tak menutup kemungkinan mereka bisa menggerayangi setiap akar dari kata-kata itu.
saya pun seperti itu, terdorong untuk memahami dengan perspektifku sendiri. pertama, "kebaikan tak pasti menjadi sebuah kebenaran".
lantas, apakah kebaikan selamanya menjadi kebenaran? tidak! kata-kata itu benar adanya. karena menurut aristoteles kebenaran adalah kecocokan antara pernyataan dan kenyataan. sedangkan kebaikan tak kan selamanya mengandung keselarasan antara apa yang dilakukan dengan kenyataan. jika kita menganggap sesuatu itu baik, belum tentu itu kan benar. konteks mempengaruhi terhadap kebaikan apa yang kita lakukan.
individu seseorang mempunyai paradigma kebenarannya masing-masing. jikalau kita melakukan kebaikan lantas tidak direspon atau lebih parahnya mendapat respon negatif, itu hal yang wajar. karena persepsi kebenaran kita belum tentu sama dengan persepsi kebenaran yang mereka miliki.
tentang kalimat yang kedua, sama halnya dengan yang pertama. kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan tidak pasti akan menjadi kebaikan. jika kenyataan itu memaksa kita untuk melakukan hal-hal di luar konteks kebaikan, apa kita masih dibilang melakukan kebaikan? tidak akan.
menjaga kekeliruan sehingga keluar dari konteks kebaikan dengan meyesuaikan perrnyataan dengan kenyataan akan lebih baik adanya.
0 komentar:
Posting Komentar