Seteguk kenikmatan duniawi memabukkan diri ini hingga tak sadarkan diri. tak sadar akan apa yang seharusnya disyukuri. bukankah tersimpan banyak tumpukan amanat dalam semak kenikmatan ini?. kenyamanan, kemudahan, serta kemewahan yang diberi sebenarnya bukan milik diri sendiri, bukanlah harta dari hasil jerih payah diri ini. tapi mengapa, seakan kenyamanan itu melupakan segala amanah yang telah mereka berikan. kewajiban demi kewajiban tak dihiraukan, orang-orang di sekitar diacuhkan.hanya hak-hak yang terus dituntut tiap bulan.
diri ini hanya ingin kenyamanan, kemewahan......
bodohnya
seakan tak mengerti arti tujuan
hanya merangkai impian tapi tak ada yang dilakukan.mengharap kesuksesan tanpa digerogoti kesulitan.
resahan, keluhan yang keluar dari jiwa yang lemah. tak mampu mengatasi problematika yang dialami diri sendiri. meminta, memohon, mengemis pada tuhan. sedangkan maksiat dilakukan dengan senang dan riang.
terkadang ingat bahwa apa yang akan dilakukan itu salah, masih saja dilakukan dengan diiringi sejuta senyuman.
wahai kawan,
wahai sobat,
berikanlah masukan!
untuk jiwa yang lemah, rapuh, serta yang mudah tergoyah ini.
Tuhan.....
jangan kau biarkan,jangan kau tak dengarkan rintihan dari lubuk hati yang kusam
0 komentar:
Posting Komentar