Senin, 19 Agustus 2013

Aku Anak Indonesia!



Aku  Anak Indonesia

Lirik lagu nyanyian anak-anak tentang Indonesia
“Belanda sudah mati, Indonesia merdeka”
Kalimat di atas merupakan cuplikan dari permainan anak-anak yang biasa diiringi dengan nyanyian tersebut. Pada saat umur 4-10 tahun, Nyanyian itu biasa saya lagukan bersama teman-teman sepermainan di rumah. Selain permainan yang sifatnya material(seperti kelereng, karet, wayang kertas dan permainan lainnya yang biasa kami mainkan, permainan tersebut sangatr popular di kalangan anak-anak di desa saya. Biasanya saya memainkannya bersama seorang teman laki-laki maupun perempuan.
Saya yang notabene masih belia, tentu tidak tahu-menahu dan tidak mempedulikan lirik dari nyanyian tersebut. Bahkan esensi dari permainan tersebut tidak saya hiraukan. Masa kanak-kanak adalah masa mencari dan menciptakan kesenangan. Namun, ketika sudah dewasa baru saya sadari betapa lirik lagu tersebut ada semacam penyimpangan sejarah, atau bisa dikatakan penyimpangan atas kronologi hari kemerdekaan indonesia.
Menjadi sebuah keanehan bilamana kita tidak menyadari bahwa kemerdekaan indonesia tidak hanya dilambangkan dengan kematian belanda. Buktinya, masih ada jepang yang setelahnya menjajah dan mendera bangsa kita habis-habisan. Apalagi yang terjadi sekarang, globalisasi pasar bebas dengan mudah memasok berbagai alat-alat canggih yang bisa mempengaruhi mainstream masyarakat awam, utamanya pada anak-anak kita. Bukannya semakin tahu dan paham tentang indonesia, malah mereka terbuai dengan kenyamanan, mulai melupakan permainan lokal dan lebih asik bermain Playstation, game online, dan baru-baru ini game yang disediakan untuk tablet. Kemerdekaan tidak sepenuhnya kita raih, kebebasan tidak selamanya nyaman. Kini, tidak hanya belanda yang menjajah kita, tapi eropa, china, amerika yang mulai menggencarkan serangan kepada anak-anak di usia belia.
Kembali ke persoalan lirik lagu di atas, kesalahan yang sifatnya remeh-temeh kadang mudah merasuk, tumbuh, berkembang menjadi paradigma dengan kekeliruan yang fatal. Dilema yang terjadi pada bangsa kita: Semakin kita mengukuhkan kemerdekaan, semakin banyak budaya-budaya bangsa indonesia yang hilang.
Anak Indonesia kini
Mungkin saat ini sudah jarang atau bahkan tidak ada anak-anak yang bermain dengan iringan nyanyian itu. Baiklah, itu sedikit melegakan. Hanyasaja, mereka asik dengan permainan modern dan mulai melupakan permainan lokal. Tidak sedikit yang kita lihat bagaimana anak-anak kecil sudah biasa duduk di jalan dengan handphone di tangan, atau asik bermain game di tablet yang baru ia beli sebulan. Sebenarnya hal tersebut bukannya tidak baik, tidak bermanfaat, akan tetapi penggunaan teknologi untuk anak-anak haruslah disertai dengan pengawasan dan bimbingan orang tua. Selain itu, imbangkanlah dengan pengetahuan budaya lokal agar mereka tidak lupa permainan lokal bangsa sendiri yang sudah ada secara turun temurun. Sebab Indonesia ada sebagai bangsa dengan berjuta-juta budaya. Indonesia kaya alam dan budaya. Jangan miskinkan bangsa kita dengan tingkah laku kita sendiri.(17/8)

0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons