Aku
Anak Indonesia
Lirik
lagu nyanyian anak-anak tentang Indonesia
“Belanda
sudah mati, Indonesia merdeka”
Kalimat
di atas merupakan cuplikan dari permainan anak-anak yang biasa diiringi dengan
nyanyian tersebut. Pada saat umur 4-10 tahun, Nyanyian itu biasa saya lagukan
bersama teman-teman sepermainan di rumah. Selain permainan yang sifatnya
material(seperti kelereng, karet, wayang kertas dan permainan lainnya yang
biasa kami mainkan, permainan tersebut sangatr popular di kalangan anak-anak di
desa saya. Biasanya saya memainkannya bersama seorang teman laki-laki maupun
perempuan.
Saya
yang notabene masih belia, tentu tidak tahu-menahu dan tidak mempedulikan lirik
dari nyanyian tersebut. Bahkan esensi dari permainan tersebut tidak saya
hiraukan. Masa kanak-kanak adalah masa mencari dan menciptakan kesenangan.
Namun, ketika sudah dewasa baru saya sadari betapa lirik lagu tersebut ada
semacam penyimpangan sejarah, atau bisa dikatakan penyimpangan atas kronologi
hari kemerdekaan indonesia.
Menjadi
sebuah keanehan bilamana kita tidak menyadari bahwa kemerdekaan indonesia tidak
hanya dilambangkan dengan kematian belanda. Buktinya, masih ada jepang yang
setelahnya menjajah dan mendera bangsa kita habis-habisan. Apalagi yang terjadi
sekarang, globalisasi pasar bebas dengan mudah memasok berbagai alat-alat
canggih yang bisa mempengaruhi mainstream masyarakat awam, utamanya pada
anak-anak kita. Bukannya semakin tahu dan paham tentang indonesia, malah mereka
terbuai dengan kenyamanan, mulai melupakan permainan lokal dan lebih asik
bermain Playstation, game online, dan baru-baru ini game yang disediakan
untuk tablet. Kemerdekaan tidak sepenuhnya kita raih, kebebasan tidak selamanya
nyaman. Kini, tidak hanya belanda yang menjajah kita, tapi eropa, china,
amerika yang mulai menggencarkan serangan kepada anak-anak di usia belia.
Kembali
ke persoalan lirik lagu di atas, kesalahan yang sifatnya remeh-temeh kadang
mudah merasuk, tumbuh, berkembang menjadi paradigma dengan kekeliruan yang
fatal. Dilema yang terjadi pada bangsa kita: Semakin kita mengukuhkan
kemerdekaan, semakin banyak budaya-budaya bangsa indonesia yang hilang.
Anak
Indonesia kini
Mungkin
saat ini sudah jarang atau bahkan tidak ada anak-anak yang bermain dengan
iringan nyanyian itu. Baiklah, itu sedikit melegakan. Hanyasaja, mereka asik
dengan permainan modern dan mulai melupakan permainan lokal. Tidak sedikit yang
kita lihat bagaimana anak-anak kecil sudah biasa duduk di jalan dengan
handphone di tangan, atau asik bermain game di tablet yang baru ia beli
sebulan. Sebenarnya hal tersebut bukannya tidak baik, tidak bermanfaat, akan
tetapi penggunaan teknologi untuk anak-anak haruslah disertai dengan pengawasan
dan bimbingan orang tua. Selain itu, imbangkanlah dengan pengetahuan budaya
lokal agar mereka tidak lupa permainan lokal bangsa sendiri yang sudah ada
secara turun temurun. Sebab Indonesia ada sebagai bangsa dengan berjuta-juta
budaya. Indonesia kaya alam dan budaya. Jangan miskinkan bangsa kita dengan tingkah
laku kita sendiri.(17/8)
0 komentar:
Posting Komentar