Sabtu, 11 Juni 2011

Ketika Alam Mulai Pagi

Seperempat abad yang lalu. Ketika alam mulai pagi.
Alam berkisah tentang sebuah awal kehidupan. buah hasil senggama antara takdir dan usaha. Ketika terdengar dengus angin yang memekik. Saat semua orang berdengkur mengedar mimpi-mimpi. Ketika orang telah menyusun kehidupan. mewayangi sandiwara-sandiwara Tuhan. Aku baru saja terjaga dari gelap rahim ciptaan-Mu. Untuk pertama kali.
Adalah engkau wahai ibu. Yang merelakan tubuhmu terluka karena ku. Karena engkau wahai ibu. Segala gelap menjadi hilang karena terang yang aku rindukan. Selama sembilan bulan kau berusaha menyusun prolog kehidupanku. Dengan tulus perjuanganmu kau biarkan aku meluncur dari jasadmu. Lelah letih kau tahan kemudian kau keluarkan aku, ketika aku jenuh pada pagi di jasadmu.
Seperempat abad yang lalu. Ketika alam mulai pagi.
Ketika aku membuka hari untuk pertamakali. Disaat senyum bertebar di sekelilingku. Karena kehadiranku, karena kelahiranku. Pun keselamatanku orang-orang tersenyum. Saat itulah mereka tetapkan hariku. Saat itu juga mereka tetapkan bulanku. Bersama sekuntum kain sampir membalutku .


Jogjakarta, 25 April 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Social Icons